Friday 5 June 2015

PBSI STKIP HAMZANWADI SELONG : PERBEDAAN IDIOM DAN KATA MAJEMUK

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
“PERBEDAAN KATA MAJEMUK DENGAN IDIOM”
Dosen pengampu mata kuliah MORFOLOGI :  Muh.Ardian Kurniawan,M.A.


Disusun oleh  :

BAIQ INDAH YUSDARANI                      14450001/II-A






PROGRAM STUDY BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)HAMZANWADI SELONG
SELONG
TA.2014/2015

Perbedaan Kata Majemuk dengan Idiom
Perbedaan antara idiom dan kata majemuk dapat digambarkan dengan formula sebagai berikut.
Idiom              : A  +  B   menimbulkan makna C
Kata Majemuk :  A  +  B  menimbulkan makna AB
Bentuk kata majemuk dan idiom hampir sama.Keduanya sama-sama terdiri atas kelompok kata,artinya unsure-unsur pembentuknya lebih dari satu,paling tidak terdiri atas dua morfem atau dua kata. Kata majemuk dan idiom juga sama-sama menghasilkan makna yang baru.
Bedanya ,kata majemuk merupakan gabungan kata yang memiliki makna baru atau memiliki satu makna tetapi maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan.Misalnya , bentuk kata “kamar tidur”  yang bermakna kamar tempat  tidur , walaupun kamar tidur tidak selalu digunakan  untuk tidur ,tapi makna katanya masih berhubungan dengan kata “tidur”.Selain itu , bentuk kata “terjun dan payung” dapat digabungkan menjadi terjun payung. Makna gabungan terjun payung itu masih dapat ditelusuri dari makna bentuk terjun dan payung, yaitu ‘melakukan terjun dari udara dengan memakai alat semacam payung’.
 Sedangkan , idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Ungkapan atau idiom unsur-unsur pembentuknya telah kehilangan makna leksikalnya. Makna leksikal adalah makna dasar sebuah kata yang sesuai dengan kamus. Makna leksikal juga dapat disebut juga makna asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan) ataupun penggabungan dengan kata yang lain.Misalnya ,bentuk kata “panjang tangan”  bukan berarti tangan yang panjang ,melainkan bermakna suka mencuri. Begitu pula dengan kata kembang desa, bukan berarti adalah bunga yang tumbuh didesa, melainkan kembang yang melambangkan seorang gadis. Jadi ,kembang desa bermakna gadis yang paling cantik pada desa atau daerah itu. Bentuk kata “panjang tangan” dan “kembang desa” termasuk idiom , karena makna katanya tidak bisa ditelusuri dari kata pembentuknya atau menyimpang terlalu jauh dari makna  penyusunnya.Namun, perlu dicatat   makna idiomatic ini baru jelas apabila berada dalam konteks kalimatnya(Chaer;2008).Karena bisa juga kata panjang tangan dan kembang desa digolongkan kata majemuk,karena makna katanya bisa ditelusuri dari kata pembentuknya.Sehingga konteks kalimat berperan penting dalam menentukan  makna kata,apakah kata tersebut termasuk idiom atau  kata majemuk.           
.Contoh kalimat :
§  Kata panjang tangan è  - Orang itu sangat panjang tangannya (Bermakna denotative atau makna sebenarnya atau makna yang memang sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut). Dari bentuk kata panjang tangan dalam konteks kalimat ini merupakan bentuk kata majemuk,karena maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan.
- Orang yang panjang tangan akan disiksa diakhirat (bermakna konotatif atau bukan makna sebenarnya,maksudnya makna konotatif adalah arti kiasan, pinjaman rekaan atau arti tidak sebenarnya).Dari bentuk kata panjang tangan dalam konteks kalimat ini merupakan bentuk kata idiom, karena maknanya tidak dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan.
§  Kata kembang desa è  - Bunga itu tumbuh di desa. (Bermakna denotative atau makna sebenarnya atau makna yang memang sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut). Dari bentuk kata kembang desa dalam konteks kalimat ini merupakan bentuk kata majemuk,karena maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan.
- Gadis itu menjadi kembang desa di desanya. (bermakna konotatif atau bukan makna sebenarnya,maksudnya makna konotatif adalah arti kiasan, pinjaman rekaan atau arti tidak sebenarnya).Dari bentuk kata kembang desa dalam konteks kalimat ini merupakan idiom, karena maknanya tidak dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan.
Kesimpulannya , Perbedaan antara idiom dan kata majemuk dapat digambarkan dalam table berikut.
No
Sudut Pandang
Kata Majemuk
Idiom
1
Jenis morfem
Bisa salah satu konstituennya berupa morfem terikat.Misalnya , kata “berpangku tangan” .Pada kata “berpangku” dilekati imbuhan ber- atau morfem terikat dan kata “tangan” tidak dilekati morfem terikat.
Terdiri dari morfem bebas seluruhnya.
Misalnya, kata “gigit jari” .Kata gigit dan jari merupakan morfem bebas ,karena dapat berdiri sendiri atau tidak dilekati morfem terikat.
2
Makna
Membentuk makna baru denotatif
Membentuk makna baru konotatif
3
Tataran
Morfologis(mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata)
Semantik(pembelajaran tentang makna).


DAFTAR PUSTAKA
Chaer,Abdul.2008.Morfologi Bahasa Indonesia:Pendekatan Proses.Jakarta:Rineka Cipta.
Sutawijaya,Supriyadi,Saadie , & Sulistiani .1996.Morfologi Bahasa
Indonesia.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.hanyacontoh.com%2F2014%2F08%2Fcontoh-kalimat-dengan-makna-denotatif-dan-konotatif.html&ei=rTleVY6CCI6fuQSXy4PACw&usg=AFQjCNEWHfMv9PXGeY7gjXHN_bnuYi_6UQ&sig2=yIF5RtNTnhtiaO3lkT1N3w(diunduh hari kamis , 21 mei 2015).

No comments:

Post a Comment