MORFOLOGI
BAHASA INDONESIA
“PERBEDAAN KATA MAJEMUK DENGAN IDIOM”
Dosen
pengampu mata kuliah MORFOLOGI : Muh.Ardian Kurniawan,M.A.
Disusun
oleh :
BAIQ
INDAH YUSDARANI 14450001/II-A
PROGRAM STUDY BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
(STKIP)HAMZANWADI SELONG
SELONG
TA.2014/2015
Perbedaan
Kata Majemuk dengan Idiom
Perbedaan antara idiom dan kata majemuk dapat
digambarkan dengan formula sebagai berikut.
Idiom : A +
B menimbulkan makna C
Kata Majemuk : A +
B menimbulkan makna AB
Bentuk kata majemuk dan idiom hampir sama.Keduanya
sama-sama terdiri atas kelompok kata,artinya unsure-unsur pembentuknya lebih
dari satu,paling tidak terdiri atas dua morfem atau dua kata.
Kata majemuk dan idiom juga
sama-sama menghasilkan makna yang baru.
Bedanya ,kata
majemuk merupakan gabungan kata yang memiliki makna baru atau memiliki satu
makna tetapi maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata
yang digabungkan.Misalnya , bentuk kata “kamar
tidur” yang bermakna kamar tempat
tidur , walaupun kamar tidur tidak selalu digunakan untuk tidur ,tapi makna katanya masih
berhubungan dengan kata “tidur”.Selain
itu , bentuk kata “terjun
dan payung” dapat digabungkan menjadi terjun payung. Makna gabungan terjun
payung itu masih dapat ditelusuri dari makna bentuk terjun dan payung, yaitu ‘melakukan terjun dari udara dengan memakai
alat semacam payung’.
Sedangkan , idiom
atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru
di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Ungkapan atau idiom unsur-unsur pembentuknya
telah kehilangan makna leksikalnya. Makna leksikal adalah makna dasar sebuah
kata yang sesuai dengan kamus. Makna leksikal juga dapat disebut juga makna
asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan)
ataupun penggabungan dengan kata yang lain.Misalnya ,bentuk kata “panjang tangan” bukan berarti
tangan yang panjang ,melainkan bermakna
suka mencuri. Begitu pula dengan kata kembang desa,
bukan berarti adalah bunga yang tumbuh didesa, melainkan kembang yang
melambangkan seorang gadis. Jadi ,kembang
desa bermakna
gadis yang paling cantik pada desa atau daerah itu. Bentuk kata “panjang
tangan” dan “kembang desa” termasuk
idiom , karena makna katanya tidak bisa ditelusuri dari kata pembentuknya atau
menyimpang terlalu jauh dari makna
penyusunnya.Namun, perlu dicatat makna idiomatic ini baru jelas apabila berada
dalam konteks kalimatnya(Chaer;2008).Karena bisa juga kata panjang tangan dan
kembang desa digolongkan kata majemuk,karena makna katanya bisa ditelusuri dari
kata pembentuknya.Sehingga konteks kalimat berperan penting dalam
menentukan makna kata,apakah kata
tersebut termasuk idiom atau kata
majemuk.
.Contoh kalimat :
§
Kata
panjang tangan è - Orang itu
sangat panjang tangannya (Bermakna denotative atau makna
sebenarnya
atau makna yang memang sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut). Dari bentuk
kata panjang tangan dalam konteks kalimat ini merupakan bentuk kata
majemuk,karena maknanya masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata
yang digabungkan.
- Orang
yang panjang tangan akan disiksa diakhirat (bermakna konotatif atau bukan
makna sebenarnya,maksudnya
makna
konotatif
adalah arti kiasan, pinjaman rekaan atau arti tidak sebenarnya).Dari bentuk kata panjang tangan dalam konteks
kalimat ini merupakan bentuk kata idiom, karena maknanya tidak dapat ditelusuri
secara langsung dari kata-kata yang digabungkan.
§
Kata
kembang desa è - Bunga itu
tumbuh di desa. (Bermakna denotative atau makna sebenarnya atau makna yang memang sesuai
dengan pengertian yang dikandung oleh kata tersebut). Dari bentuk kata kembang desa dalam konteks kalimat
ini merupakan bentuk kata majemuk,karena maknanya masih dapat ditelusuri secara
langsung dari kata-kata yang digabungkan.
- Gadis itu
menjadi kembang desa di desanya. (bermakna konotatif atau bukan
makna sebenarnya,maksudnya
makna
konotatif
adalah arti kiasan, pinjaman rekaan atau arti tidak sebenarnya).Dari bentuk kata kembang desa dalam konteks kalimat
ini merupakan idiom, karena maknanya tidak dapat ditelusuri secara langsung
dari kata-kata yang digabungkan.
Kesimpulannya , Perbedaan antara idiom dan kata
majemuk dapat digambarkan dalam table berikut.
No
|
Sudut Pandang
|
Kata Majemuk
|
Idiom
|
1
|
Jenis morfem
|
Bisa salah satu
konstituennya berupa morfem terikat.Misalnya , kata “berpangku tangan” .Pada
kata “berpangku” dilekati imbuhan ber- atau morfem terikat dan kata “tangan”
tidak dilekati morfem terikat.
|
Terdiri dari morfem bebas
seluruhnya.
Misalnya, kata “gigit
jari” .Kata gigit dan jari merupakan morfem bebas ,karena dapat berdiri
sendiri atau tidak dilekati morfem terikat.
|
2
|
Makna
|
Membentuk makna baru
denotatif
|
Membentuk makna baru
konotatif
|
3
|
Tataran
|
Morfologis(mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata)
|
Semantik(pembelajaran tentang makna).
|
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,Abdul.2008.Morfologi
Bahasa Indonesia:Pendekatan Proses.Jakarta:Rineka Cipta.
Sutawijaya,Supriyadi,Saadie , & Sulistiani .1996.Morfologi Bahasa
Indonesia.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http://bahasa-sastraindonesia.blogspot.com/2015/01/analsisis-dua-kata-dalam-membentuk.html
( diunduh hari kamis,21 mei 2015).
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.hanyacontoh.com%2F2014%2F08%2Fcontoh-kalimat-dengan-makna-denotatif-dan-konotatif.html&ei=rTleVY6CCI6fuQSXy4PACw&usg=AFQjCNEWHfMv9PXGeY7gjXHN_bnuYi_6UQ&sig2=yIF5RtNTnhtiaO3lkT1N3w(diunduh
hari kamis , 21 mei 2015).
No comments:
Post a Comment